Mengapa Bola Tenis Berwarna Kuning?

Federasi Tenis Internasional menyetujui bola tenis “kuning optik” pada tahun 1972 agar dapat ditampilkan dengan lebih baik di TV. Sebelum itu, bola berwarna putih atau hitam.

Jika Anda pernah menonton video pertandingan tenis sebelum tahun 1972, Anda mungkin memperhatikan sesuatu yang tidak biasa: Bolanya berwarna putih, bukan kuning. Bola tenis kuning yang ada di mana-mana dari olahraga cararn tidak menjadi kenyataan sampai munculnya liputan tenis televisi. Bola putih sulit dilihat oleh pemirsa televisi, terutama ketika mereka mendekati garis lapangan — artinya sulit untuk mengetahui apakah bola masuk atau keluar dari permainan.

Untuk memperbaikinya, badan pengatur olahraga, Federasi Tenis Internasional (ITF), melakukan penelitian dan mengetahui bahwa kuning adalah pilihan yang jauh lebih baik. Tapi sementara ITF melembagakan perubahan aturan pada tahun 1972 yang memungkinkan bola menjadi kuning (secara teknis warna fluorescent yang disebut “kuning optik”), bola putih tetap legal.

Sebagian besar turnamen dengan cepat beralih ke bola kuning, yang merupakan langkah populer di kalangan penggemar. Wimbledon, bagaimanapun, tetap bertahan sampai 1986, ketika akhirnya mengakui bahwa kuning adalah pilihan yang lebih baik. Saat ini, bola tenis kuning menjadi andalan permainan semua orang, mulai dari penggemar santai akhir pekan hingga legenda tenis seperti Roger Federer dan Serena Williams.

Ada yang suka tenis?

  • Bola tenis ditutupi bulu halus atau kain kempa agar bisa dimainkan; jika tidak, mereka akan terbang begitu cepat sehingga tidak ada kesempatan untuk mengayunkannya.
  • Bola tenis pertama — dari abad ke-15 — adalah bola berisi wol yang dilapisi kulit lembut.
  • Tabung bertekanan di mana bola tenis sekarang dijual dibuat oleh Pennsylvania Rubber Co. pada tahun 1926.