Apa itu Hirarki Nilai Wajar?

Pengusaha wanita berbicara di ponsel

Hirarki nilai wajar adalah sistem preferensi yang digunakan dalam menilai aset dan kewajiban. Ini menciptakan metode standar untuk menentukan nilai untuk tujuan akuntansi untuk mengurangi risiko kebingungan dan menciptakan praktik akuntansi yang seragam. Salah satu contoh hierarki tersebut dirilis pada tahun 2006 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB), yang mengeluarkan pernyataan berkala untuk memperbarui Prinsip Akuntansi yang Diterima Secara Umum (GAAP). Rekomendasi ini diterapkan secara konsisten oleh akuntan untuk meningkatkan keandalan dan keakuratan laporan mereka.

Di bawah hierarki nilai wajar FASB, preferensi pertama saat menetapkan nilai aset adalah mencari nilai kuotasi pada aset yang identik. Contoh klasik dapat dilihat ketika sebuah perusahaan menginginkan perkiraan nilai saham yang dipegangnya. Akuntan dapat memeriksa harga di pasar terbuka untuk mengetahui berapa nilai saham tersebut. Ini adalah cara paling cepat dan langsung untuk menentukan nilai wajar.

Aset tidak selalu identik, atau mungkin tidak diperdagangkan di pasar yang sama. Langkah selanjutnya dari hierarki nilai wajar mencakup pengamatan aset dan pasar serupa untuk menghasilkan estimasi nilai yang wajar. Mungkin tidak persis sama, tetapi harus serupa. Contohnya dapat dilihat pada penilaian perumahan, dimana jelas rumah yang sama pada kavling yang sama tidak dapat dijual dua kali, tetapi rumah yang serupa pada kavling yang sama dapat dijual, dan harga jualnya akan memberikan informasi tentang nilai rumah yang bersangkutan. .

Akhirnya, bagian bawah hierarki nilai wajar mencakup aset dengan nilai yang tidak dapat diobservasi. Mereka, atau pasar mereka, terlalu unik untuk pengamatan aktivitas pasar serupa untuk memberikan informasi tentang nilainya. Dalam hal ini, akuntan perlu membuat tebakan berdasarkan informasi yang tersedia. Mereka dapat mencatat bahwa suatu aset berada dalam kategori tiga dari hierarki nilai wajar untuk mengingatkan pengamat akan fakta bahwa nilainya mungkin tidak tepat.

Metode preferensi peringkat ini dapat bermanfaat baik bagi akuntan yang ingin konsisten dalam pelaporannya, dan bagi pengamat yang membaca laporannya. Orang yang melihat estimasi nilai wajar menginginkan informasi sebanyak mungkin tentang bagaimana nilai ditentukan. Ini dapat membantu mereka memutuskan apakah informasi itu akurat. Ini juga dapat berperan dalam pertimbangan tentang apakah dan bagaimana membuang aset. Perusahaan yang membuang portofolio saham besar, misalnya, dapat menciptakan efek riak di pasar.

Related Posts

© 2023 ApaFungsi.com